Semuanya Tentang Keikhlasan

Bismillah,
ini entah postingan a yamin yang keberapa disini.
tetapi entah kenapa a yamin ingin menulis ini, biar bagaimanapun setelah ini keadaannya, a yamin harus menyampaikannya.

Oh iya sebelumnya, bagaimana seandainya jika senja itu pergi ditelan oleh sang waktu, lalu kita semalaman dalam kemuraman gelap hingga akhirnya sosok yang berbeda datang menghampiri hidupmu yaitu mentari (orang yang baru). Apakah helma bisa menerima kehadiran itu ?

Helma, meskipun sampai saat ini a yamin tidak pernah tau seperti apa perasaan helma yang sesungguhnya sama a yamin. seperti yang pernah a yamin tulis "sedalam apapun lautan manusia masih bisa untuk mengetahui isinya, tetapi sedekat apapun seseorang kita tidak pernah tau seperti apa hatinya.

Namun ketika a yamin pikir lebih jauh, a yamin pernah janji sama helma ingin menghalalkan helma, setiap kali kalau ngobrol lewat chat pakai emoticon, apakah helma juga sama dengan ikhwan yang lain ?
Tetapi satu hal a yamin tidak berani mengucapkan kata romantis,menelepon helma, apalagi yang menyinggung helma.

Helma harus tau kenapa a yamin sampai saat ini masih bertahan dengan rasa ini sama helma setelah 3 tahun?
Meskipun diluar sana banyak orang yang lebih cantik dari helma, lebih sholehah, hafalannya lebih banyak, secara keterunan lebih baik, secara materi lebih mencukupi dari helma. Alasannya karena Allah yang telah menganugrahkan rasa yang ada didalam hati ini sama helma waktu pertemuan pertama itu di Qc.

Harusnya orang yang sederhana seperti a yamin sadar diri, kenapa bisa-bisanya harus menaruh hati sama helma dan sampai saat ini masih seperti itu. Oh iya, beberapa hari yang lalu temen teteh a yamin pengen mempererat hubungannya sama orangtua a yamin. sambil dikenalin seorang akhwat disuruh ta'aruf sama a yamin buat serius, tetapi a yamin bilang belum siap pengen kuliah lebih dahulu padahal alasannya yang sebenarnya bukan itu, a yamin punya janji sama helma, dan juga rasa ini tidak bisa hilang?

Meskipun siapun helma dimasa yang lalu, seburuk apapun helma dimasa lalu, berapa banyak helma pernah jatuh hati bahkan lebih dari itu, beberapa banyak pula yang pernah menaruh rasa sama helma. A yamin tau helma pernah menaruh hati sama a daud (waktu mulai akrab sama helma), sewaktu SMP dulu helma pernah jatuh hati, ataupun saat-saat ini.

Tetapi a yamin nggak peduli bukan tentang siapa kita dimasa yang lalu, tetapi a yamin melihat helma saat ini dan juga disaat yang akan datang. Bukan tentang siapa yang datang lebih dahulu, tetapi tentang siapa yang datang lalu membersamai hingga akhir.

Sebenarnya kalau mau tau, helma adalah orang yang pertama dalam kehidupan a yamin yang menerima kehadiran a yamin sendiri. Meskipun sebagai teman, kakak kelas atau apapun itu yang jelas sepertinya tidak lebih dari itu.

Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika telah membawa helma dalam kehidupan a yamin apalagi terkait masalah hati. Oh iya, untuk kali ini a yamin pengen tau seperti apa saat ini rasa helma terhadap a yamin (jawab aja yang sejujurnya a yamin mohon)

Setidaknya dengan begitu semoga rasa ini dapat berkurang meskipun sedikit, ini adalah kali pertama dalam hidup a yamin ketika memberikan rasa kepada orang bukan pada waktu yang tepat melainkan terlalu cepat. Mending kalau saatnya nanti helma yang menjadi takdir a yamin jika bukan bagaimana cara menghilangkannya. karena rasa itu berbeda dengan hanya suka.

Meskipun pada prinsip a yamin "Cinta itu adalah tentang keikhlasan bukan tentang kesetiaan ataupun sebuah janji yang harus ditepati, keihlasan untuk menerima segalanya, menerima kekurangan serta kelebihannya namun bila sudah saatnya tiba kita harus ikhlas pula untuk melepaskannya."

Namun a yamin harus sadar diri pula, siapa a yamin ingin sama helma. Sebenarnya helma lebih pantas dengan seorang penghafal Al-Qur'an lagi, atau dengan a daud helma juga pantas.
Oh iya, a yamin mau bilang sesuatu sama helma, kenapa waktu itu a daud menjauhi helma. Karena waktu itu helmanya terlalu berlebihan suka sama a daud (a daud sendiri yang bilang sama a yamin waktu itu, bukan karena menghargai perasaan a yamin).

Oh iya, semangat belajarnya, menghafalnya jangan sia-siakan waktu pertama kenal helma kan ingin masuk kedokteran makanya ngambil jurusan IPA juga. Kalaupun nanti orang tua helma melarang helma untuk kuliah jauh, a yamin ingin mencoba bantu untuk meminta helma, bukan karena a yamin ingin menikah lebih dahulu, kan waktu itu a yamin pernah bilang sama helma target menikah usia 27 tahun. Tetapi karena a yamin ingin membantu mewujudkan cita-cita helma, karena apa cita-cita kecil a yamin pengen menjadi penghafal Al-Qur'an tetapi belum kesampaian sampai saat ini.

Jangan marah setelah membaca tulisan ini, ataupun tersinggung yah dek. helma.

Oh iya, kalau helma penasaran a yamin sakit apa jawabnya ada di novel a yamin. soalnya itu sebagian besar dari kisah hidup a yamin sendiri.

Maaf kalau a yamin orangnya kaku, monoton, membosankan, bahasanya resmi lah. Nggak seperti orang-orang yang spesial dalam kehidupan helma bisa berbicara banyak, menanyakan kabar berbicara tentang keseharian, apalagi mengatakan hal-hal yang romantis sama helma.

Sekali lagi a yamin takut jika a yamin seperti itu, calon istri a yamin seperti itu nantinya, masih mending kalau itu helma. Bukankah jodoh itu seperti cermin?

Oh iya mohon jawaban pertanyaan a yamin diatas, terakhir a yamin ingin katakan ini, tetapi a yamin masih ragu apa helma akan marah, dan salah paham, tenang a yamin nggak mau pacaran ini hanya untuk diketahui aja sama helma.

Ana Uhibbuka Fillah helma fortuna semenjak pertemuan pertama itu di Qc sampai saat ini helma membaca tulisan ini.

oh maaf Ini terlalu kepanjangan yah, enak yang bacanya mh beda sama yang nulis😂.

Komentar